Jason Mraz, Seorang Petani Menjadi The Real Singer
Nama Jason Mraz mungkin sudah tidak asing lagi di telinga kita semua. terlebih lagi, ketika Jason menyanyikan sebuah lagu fenomenal berjudul I'm Yours. melalui lagu ini, Jason meraih banyak sekali kesuksesan. Namun, tidak banyak yang tahu tentang perjuangan karirnya yang banyak sekali mengalami fase-fase tidak mengenakkan.
Pria dengan nama Jason Thomas Mraz ini lahir pada 23 Juli 1977. ia lahir dan juga dibesarkan di Mechanicsville, Virginia. Jason terlahir dalam keluarga seorang petani alpukat. Ia memiliki sebuah kebun alpukat yang cukup dekat dengan rumahnya. sehari-hari ia menemani sang ayah di kebun tersebut, Jason memang pernah mengutarakan niatnya untuk menjadi seorang penyanyi kepada sang ayah, namun hati sang ayah belum juga terbuka untuk merestui niatnya menjadi seorang penyanyi.
Pada suatu hari, Jason kecil bercanda dengan sang ayah. Ia meminta dibelikan sebuah gitar. Namun sang ayah menanggapi permintaan Jason dengan bercanda. "Kalau kamu bisa panen alpukat ini, nanti ayah belikan kamu gitar." Jawab sang ayah menanggapi permintaan Jason.
Jason pun tak bisa menawar lagi. Sehari-hari ia hanya belajar dan sesekali mengamati pohon alpukatnya. Setelah pulang sekolah, Jason selalu menyempatkan waktunya untuk menyirami pohonnya tersebut. Singkat cerita, pohon alpukat tersebut pun berbuah ranum dan dari penjualan buah tersebut, Jason mendapatkan sebuah gitar seperti yang ia idam-idamkan selama ini.
Bersama gitarnya, Jason menghabiskan waktunya di kamar. ia berusaha untuk menciptakan lagu, namun masih juga belum bisa. Akhirnya, setelah Jason masuk kuliah di The American Musical and Dramatic Academy di New York, Amerika Serikat, rasa cintanya kepada kepenulisan pun semakin menjadi-jadi. Hal tersebutlah yang membuat Jason akhirnya memutuskan untuk berhenti dari kampus tersebut dan lebih fokus lagi dalam hal menulis lagu.
Karir bermusiknya pertama kali adalah ketika ia sedang bermain gitar di sebuah kedai kopi di San Diego yang bernama Java Joe. Melalui kafe tersebut, Jason bertemu dengan rombongan perkusi yang menamakan dirinya sebagai Toca River. Bersama grup perkusi tersebutlah, Jason mulai bernyanyi dari kafe ke kafe. Sebagai pemain kafe, tentu saja bayaran Jason sangatlah sedikit, belum lagi ia harus membaginnya dengan Toca River. "Gaji tersebut tidak sepadan dengan biaya latihan di studio musik, benar-benar masa-masa yang tidak mungkin saya lupakan," Ucap pelantun I'm Yours dengan senyum manisnya.
Selain melalui kafe ke kafe, Jason juga sering kali menjadi additional player beberapa penyanyi ternama. Sebut saja Jack Johnson, Dave Matthews Band, James blunt, Gavin degraw, Paula cole, John popper, Alanis morissette dan lain sebagainya.
Untuk mengawali karirnya, Jason pun membuat beberapa mini album seperti Live at Java Joe's yang dirilis pada tahun 2001, Sold Out(in stereo) yang kemudian dirilis pada tahun 2002 dan juga The E Minor EP in F yang dirilis 2002.
Pada tahun 2002, Jason pun mulai memberanikan diri masuk ke dapur rekaman lewat album pertamanya Waiting For My Rocket. Dari judul albumnya bisa kita lihat bahwa Jason sedang menunggu moment yang bisa melejit namanya seperti sebuah roket yang menerobos antariksa.
Ternyata, harapan Jason pun terwujud. Album tersebut meraih sukses yang luar biasa, terutama melalui single The Remedy dan juga I'll Do Anything. Salah satu kehebatan dari Jason Mraz adalah bahwa ia selalu menulis lagunya sendiri, mulai dari album pertamanya hingga album terbarunya. Termasuk dalam lagu On Love in Sadness, dimana Jason berhasil mengemas lagu romantis dalam ritme yang lebih ngebeat.
Sukses di album pertamanya, Jason pun kembali membuat album studio yang diberi judul Tonight, Not Again: Jason Mraz Live at the Eagles Ballroom(2004). Setelah melalui album studio tersebut, Jason mengawali tahun 2005 dengan album barunya MR. A-Z yang diambil dari nama terakhirnya, Mraz. Di album ini, banyak sekali lagu-lagu yang cukup sukses melejitkan nama Jason seperti Worldplay, Geek In The Pink, Bella Luna dan juga Plane.
Di tahun 2008, Jason juga melepas rasa rindunnya kepada para penggemarnya melalui Album We Sing, We Dance, We Steal Things. Album tersebut meraih sukses yang luar biasa. Terutama single I'm Yours. Melalui tembang inilah, Jason berhasil masuk 10 besar chart musik di 10 negara, dan 5 diantaranya berada di posisi puncak. Lima negara tersebut adalah Amerika, Italia, Norwegia, Swedia, dan New Zealand.
Tidak hanya itu saja, single I'm Yours juga berhasil berada di Top 10 Hits pada Billboard Hot 100 pada bulan September dan Oktober 2008. Hebatnya lagi, album ini juga mampu terjual lebih dari 500 ribu copy hanya di Amerika saja. Lagu andalannya, I'm Yours menjadi single terlama sepanjang sejarah yang diputar di tangga lagu bergengsi "Billboard Hot 100" yaitu selama 71 pekan. Tentu saja rekor tersebut benar-benar luar biasa, bahkan rekor tersebut menggeser lagu How Do I Live dari Lean Rimes yang sempat berjaya di tangga Billboard selama 51 pekan pada tahun 1990.
Bila berbicara mengenai penghargaan, nama Jason Mraz juga sempat dinominasikan sebagai Best Male Pop Vocal. Tidak hanya itu saja, single I'm Yours berhasil dinominasikan sebagai Song of The Year. Sedangkan albumnya sendiri masuk kedalam nominator best Engineered Album, Non-Classical pada acara Grammy Awards-51.
Pada Grammy Awards-52, Jason Mraz berhasil memboyong dua penghargaan sekaligus yaitu Best Male Pop Vocal Performance untuk lagu Make it Mine dan Best Pop Collaboration with Vocals bersama Colbie Caillat dalam lagu berjudul Lucky.
Ada beberapa point yang cukup menarik dari perjalanan karir seorang Jason Mraz. Point tersebut adalah Jason Mraz menjalani karirnya dengan jurus "Tanpa", yaitu tanpa modal, tanpa promosi dan juga tanpa relasi bisnis. Pada September 2011, Jason Mraz telah berhasil menggelar konsernya di Indonesia dalam acara konsernya Jason Mraz Special Accoustic Evening With Toca Rivera. Dalam konser tersebut, Jason berhasil menghipnotis penggemarnya di Indonesia. Untuk tahun 2012 ini, Jason menyapa kempali penggemarnya dengan meluncurkan sebuah lagu yang ditujukan kepada para pejuang dengan judul I Wont Give Up.
sumber:
Mirzani,Kaefa.Never Give Up.Buku Pintar.Yogyakarta.2012
0 comments:
Post a Comment